[ADS] Top Ads

6 Hal Positif Orde Baru yang Masih Terasa Hingga Sekarang

Saat mendengar istilah Orde Baru, sebagian orang langsung mengingat sosok Soeharto dan pemerintahannya yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Era ini memang kerap menuai pro dan kontra, terutama terkait kebijakan politik dan kebebasan berpendapat. Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa ada sejumlah hal positif dari masa Orde Baru yang masih kita rasakan manfaatnya hingga saat ini.


Dari segi pembangunan ekonomi hingga ketahanan pangan, banyak kebijakan yang berhasil membuat Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Beberapa di antaranya bahkan menjadi dasar bagi perkembangan yang kita nikmati sekarang. Nah, apa saja sih dampak positif dari Orde Baru? Yuk, kita bahas lebih lanjut!


1. Swasembada Pangan: Indonesia Pernah Jadi Negara Mandiri dalam Beras


Salah satu pencapaian terbesar Orde Baru adalah keberhasilannya dalam mencapai swasembada pangan, khususnya beras. Sebelum era ini, Indonesia sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Namun, melalui program intensifikasi pertanian yang dicanangkan sejak awal 1970-an, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras pada tahun 1984.


Keberhasilan ini tidak lepas dari program Bimbingan Massal (BIMAS), Insus (Intensifikasi Khusus), dan pemberian subsidi pupuk serta benih kepada petani. Bahkan, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan penghargaan kepada Indonesia atas keberhasilan ini. Hingga sekarang, banyak kebijakan pertanian masih merujuk pada model yang diterapkan pada masa Orde Baru.


2. Pembangunan Infrastruktur Besar-besaran


Masa Orde Baru juga dikenal sebagai era pembangunan infrastruktur yang pesat. Pemerintah saat itu gencar membangun jalan, jembatan, bendungan, irigasi, hingga fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit. Salah satu contohnya adalah proyek Jalan Tol Jagorawi, jalan tol pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 1978.


Selain itu, proyek irigasi besar-besaran juga membantu meningkatkan produktivitas pertanian, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera. Banyak bendungan dan waduk yang dibangun pada era ini masih digunakan hingga saat ini untuk mengairi lahan pertanian dan pembangkit listrik tenaga air.


3. Program Keluarga Berencana (KB): Sukses Menekan Laju Pertumbuhan Penduduk


Kalian pasti sering mendengar slogan "Dua Anak Cukup", kan? Nah, slogan ini berasal dari program Keluarga Berencana (KB) yang pertama kali digagas di era Orde Baru. Pada saat itu, pertumbuhan penduduk Indonesia sangat tinggi dan dikhawatirkan bisa menjadi bom waktu bagi perekonomian.


Melalui program KB yang dikelola Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pemerintah berhasil menekan angka kelahiran secara signifikan. Program ini mendapatkan pengakuan dari dunia internasional karena sukses dalam menurunkan angka fertilitas Indonesia, dari rata-rata 5,6 anak per perempuan pada 1970-an menjadi sekitar 2,6 anak pada 1990-an.


Hingga kini, program KB masih menjadi bagian penting dari kebijakan kependudukan Indonesia dan terus diperkuat dengan berbagai inovasi.


4. Stabilitas Ekonomi dan Pertumbuhan yang Konsisten


Meskipun krisis ekonomi 1997-1998 menjadi titik kejatuhan Orde Baru, tidak bisa dipungkiri bahwa selama lebih dari 30 tahun pemerintahannya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil.


Pada era 1970-an hingga awal 1990-an, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 6–7% per tahun. Keberhasilan ini didukung oleh kebijakan industrialisasi, ekspor hasil pertanian dan tambang, serta investasi asing yang masuk berkat stabilitas politik yang dijaga oleh pemerintah.


Selain itu, program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) menjadi pedoman utama dalam membangun perekonomian nasional. Banyak sektor industri yang tumbuh pesat pada masa itu, seperti tekstil, manufaktur, dan otomotif.


5. Pendidikan Lebih Merata dengan Program Wajib Belajar


Sebelum Orde Baru, akses pendidikan masih menjadi masalah besar di Indonesia. Banyak anak-anak di pedesaan yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena berbagai kendala, seperti biaya dan keterbatasan sekolah. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Orde Baru mencanangkan program Wajib Belajar 6 tahun pada tahun 1984.


Dengan program ini, anak-anak usia sekolah dasar diwajibkan untuk bersekolah, dan pemerintah membangun banyak SD Inpres (Instruksi Presiden) di berbagai daerah. Hasilnya? Angka melek huruf di Indonesia meningkat drastis dari sekitar 56% pada tahun 1971 menjadi lebih dari 90% pada akhir 1990-an.


Bahkan, program wajib belajar ini kemudian diperpanjang menjadi 9 tahun pada era reformasi, yang masih berlaku hingga sekarang.


6. Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah Orde Baru meluncurkan berbagai program kredit lunak, seperti Kredit Usaha Tani (KUT) dan Kredit Candak Kulak (KCK). Program ini memungkinkan petani dan pedagang kecil mendapatkan modal usaha dengan bunga rendah.


Selain itu, bank-bank milik negara seperti BRI dan BNI memainkan peran besar dalam menyalurkan kredit kepada rakyat kecil. Kebijakan ini terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelas menengah ke bawah, terutama di sektor pertanian dan perdagangan.


Kesimpulan


Tidak bisa dimungkiri bahwa Orde Baru memiliki banyak sisi kelam, terutama dalam hal kebebasan berpendapat dan demokrasi. Namun, di sisi lain, banyak kebijakan yang diterapkan pada masa itu masih memberikan manfaat bagi masyarakat hingga saat ini.


Mulai dari swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, hingga program wajib belajar—semua menjadi warisan positif yang tetap dipertahankan dan dikembangkan oleh pemerintah setelah Orde Baru berakhir.


Meski begitu, kita juga harus belajar dari kesalahan masa lalu agar kebijakan yang baik bisa terus ditingkatkan, tanpa mengulangi kekurangan yang pernah terjadi. Setiap era punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan tugas kita sekarang adalah membangun masa depan yang lebih baik dengan mengambil pelajaran dari sejarah.


Nah, bagaimana menurut kalian? Apakah ada warisan positif Orde Baru lain yang masih kalian rasakan hingga saat ini?

Posting Komentar

Copyright © 2020

Sejarah Bangsa Indonesia