Abad ke-19
1800-1820 (Daendels, Perang Inggris-Belanda, Raffles)
1800
VOC resmi dibubarkan pada 1 Januari; hak miliknya dialihkan kepada pemerintah Belanda.
Belanda kalah perang dan dikuasai Perancis. Wilayah-wilayah yang dimiliki Belanda menjadi milik Perancis.
Sultan dari Kraton Kanoman di Cirebon dibuang ke
Sebuah pemberontakan kecil-kecilan pecah di bawah pimpinan Bagus Rangin.
1801
Britania menguasai wilayah Minahasa, hingga 1816.
1802
Malaka dan Maluku dikembalikan dari Britania ke tangan Belanda melalui Perjanjian Amiens. Belanda mulai mengirim tambahan militer ke Jawa.
1803
Pemerintah Belanda (Republik Batavia) mengeluarkan keputusan kolonial yang menjadikan pemerintah Hindia Belanda bertanggung jawab kepada pemerintah Belanda (berbeda dengan VOC).
Tiga orang haji dari Minangkabau kembali setelah perjalanan naik haji ke Mekkah, dan bertemu dengan penganjur-penganjur gerakan Wahabi yang mulai menguat di
Britania menyerahkan
Mahmud Badaruddin II menjadi Sultan Palembang-Darussalam menggantikan ayahnya Sultan Muhamad Bahauddin.
1805
Pangeran Diponegoro
1806
Angkatan Laut Britania bertempur dengan tentara-tentara Prancis dan Belanda di lepas pantai Jawa.
Britania merebut
Departemen Urusan Koloni didirikan di Belanda.
"Republik Batavia" di Belanda, di bawah kekuasaan Prancis, diubah menjadi "Kerajaan Belanda", dengan Louis, saudara laki-laki Napoleon, sebagai rajanya.
1807
Tondano memimpin pemberontakan melawan Britania di Minahasa.
Britania kembali menguasai Malaka.
Pemerintahan Belanda yang dikuasai Perancis menunjuk Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
1808
1 Januari Daendels tiba. Ia memindahkan tempat kediaman resminya ke Buitenzorg (kini dinamai
Daendels secara resmi menguasai Lampung untuk Belanda.
Pakubuwono IV mengadakan hubungan damai dengan Daendels; Hamengkubuwono II menentangnya.
Mangkunegara II membentuk "Legiun Mangkunegaran" dengan pendanaan Belanda.
Daendels membebaskan Sultan Cirebon yang dibuang sebelumnya, namun pemberontakan di daerah pedesaan sekitar
18 Agustus Daendels menata kembali wilayah-wilayah di bawah kekuasaan Belanda di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Daendels memerintahkan serangkaian pekerjaan umum di sekitar Banten, termasuk pembangunan jalan-jalan raya dan sebuah pelabuhan baru, yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja setempat.
Britania memutuskan untuk melepaskan Malaka; Stamford Raffles, yang saat itu seorang pegawai kecil, menulis
Sulaiman Saidullah menjadi Sultan Banjar.
1809
Daendels membangun jalan pegunungan dari
Daendels melepaskan kekuasaan Belanda di Banjarmasin demi mengonsolidasikan kekuasaannya di Jawa.
1810
Daendels melepaskan kekuasaan Belanda di Banjarmasin.
Bulan Mei, Britania menyerang dan merebut kembali Ambon,
Raden Rangga, ipar Sultan, memulai pemberontakan yang gagal melawan Belanda di Yogyakarta; Daendels bersama ribuan tentara berangkat ke Yogyakarta, memaksa Hamengkubuwono II mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaannya kepada Hamengkubuwono III.
Napoleon menganeksasi Belanda untuk Perancis. Daendels mengibarkan bendera Perancis di Batavia.
Raffles mengunjungi Lord Minto, Gubernur Jenderal Britania di India, di Kolkata (Kalkuta), mendesaknya agar mengusir Perancis dan Belanda dari Jawa. Minto setuju.
1811
Januari, Daendels memaksakan perjanjian-perjanjian baru terhadap Yogyakarta dan
Hamengkubuwono III menyerahkan Pangeran Natakusuma kepada Belanda, karena dicurigai terlibat dalam pemberontakan 1810.
Mei, Daendels digantikan oleh Jan Willem Janssens. (Tak lama kemudian Daendels bekerja di bawah Napoleon dalam peperangannya yang gagal di Moskwa.)
3 Agustus pasukan-pasukan Britania dengan puluhan kapal berlabuh di Jawa.
26 Agustus Perang Jawa Britania-Belanda dimulai. Britania di bawah Lord Minto merebut
Jansen mundur ke daerah
18 September Pemerintahan Belanda dibawah Jansen menyerah kepada Britania di Salatiga.
Thomas Stamford Raffles sebagai wakil kerajaan Britania, diangkat sebagai Letnan Gubernur Jenderal Jawa. Dia berusaha menunjukkan perhatiannya terhadap kesejahteraan penduduk asli sebagai tanggung jawab pemerintah. Selain itu tindakan kebijaksanaan Raffles yang terkenal di
Bagus Rangin ditangkap oleh Britania; pemberontakan di sekitar
Penduduk Belanda di Palembang dan sekitarnya dibunuh, diduga karena perintah Sultan Mahmud Badaruddin II; Britania memerintahkan Badruddin digulingkan dan digantikan oleh saudara lelakinya, Husin Diauddin.
Hamengkubuwono II merebut kembali gelarnya di
Desember Raffles mengunjungi Kraton Yogyakarta sehingga membangkitkan sikap bermusuhan.
Pakubuwono IV mengirimkan surat-surat rahasia ke Yogyakarta yang menawarkan bantuan kepada Britania, namun juga mengharapkan
1812
12 Januari Raffles mengeluarkan pengumuman untuk menata ulang dan memodernisasikan sistem pengadilan.
Juni, Britania dibantu prajurit Legiun Mangkunegara menembaki Yogyakarta dengan meriam, merebut, dan merampok
Natakusuma menjadi Pangeran Pakualam I, mendirikan Dinasti Pakualam.
Oktober Britania menandatangani perjanjian dengan Sultan Banjar.
Britania merebut
Britania menguasai Palembang, Britania mengangkat pangeran Adipati menjadi sultan dengan gelar Ahmad Najamuddin II atau Husin Diauddin
Britania menguasai Belitung sebagai ganti rugi untuk "pembantaian" di Palembang pada tahun sebelumnya.
1813
Britania berdamai dengan
Raffles menghapuskan Kesultanan Banten; Sultan akan diberikan uang pensiun oleh pemerintah Britania.
November, Pemberontakan di Belanda melawan Napoleon.
1814
Juni Lord Minto, Gubernur Britania di India dan pelindung serta promotor Raffles meninggal dunia. Raffles dituduh korupsi, namun kemudian terbukti tidak bersalah.
21 Juni Perjanjian antara bangsa-bangsa yang berperang melawan Napoleon untuk mendirikan sebuah "Kerajaan Belanda" yang baru.
13 Agustus Britania setuju bahwa semua harta dan kekuasaannya di Hindia Belanda dikembalikan kepada Belanda.
Perang Britania dengan orang-orang Bali di Buleleng dan Karangasem karena perdagangan budak.
Bone menyerang kekuasaan Britania.
Orang-orang Britania ditempatkan di
Hamengkubuwono IV berkuasa di
Ekspedisi Britania melaporkan penemuan
1815
Sebagian besar dari para bangsawan Minangkabau dibunuh oleh para pendukung Padri; kaum Padri mulai memperluas penyebaran Islam ke daerah-daerah Batak.
April-Juli, Gunung Tambora di Sumbawa meletus: 12.000 orang meninggal karena letusan itu sendiri, belakangan 50.000 meninggal karena kelaparan yang disebabkan letusan itu. Gunung Tambora menyemburkan debu vulkanik sejauh beribu-ribu kilometer sehingga iklim dunia berubah drastis.
Mei, Raffles mengunjungi
Raffles memerintah langsung atas
Pemerintah Belanda membentuk aturan-aturan tentang pemerintahan Hindia Belanda. (Aturan-aturan ini kelak menjadi semacam konstitusi untuk Hindia Belanda, dalam suatu bentuknya atau yang lainnya, hingga 1942.)
Pada Kongres Wina, diputuskan bahwa Britania harus mengembalikan Jawa dan kekuasaan Hindia-Belanda lainnya kepada Belanda sebagai bagian dari persetujuan yang mengakhiri Perang Napoleon.
1816
Bone kembali menyerang Britania.
19 Agustus, Belanda kembali berkuasa di
Belanda gagal dalam usahanya membujuk raja-raja
1817
Wilayah Madura disatukan menjadi satu kabupaten/keresidenan.
Pattimura memimpin pemberontakan melawan Belanda yang kini kembali di
8 Mei, Kebun Raya didirikan di
Gunung Ijen meletus di Jawa Timur.
1818
Maret, Sir Thomas Stanford Raffles dikirim untuk memimpin benteng Britania di Bengkulu. Dari
Raffles mengirim sebuah pasukan kecil ke Lampung untuk membangun kekuasaan Britania di
Raffles mengirim pasukan-pasukan ke
Di bawah Cornelis Elout, Belanda mengakhiri perdagangan budak di Jawa.
Belanda kembali ke Melaka.
Belanda kembali ke
1819
19 Januari, Raffles mendirikan Singapura, setelah membeli pulau itu dari Sultan Johore.
Belanda kembali ke
pedesaan Minangkabau.
Perang Menteng meletus di
Pangeran Ratu menjadi Sultan Palembang dengan gelar Ahmad Najamuddin III menggantikan ayahnya Sultan Mahmud Badaruddin II.
1820
Pakubuwono V menjadi Susuhunan Solo.
Belanda mengirim ekspedisi ke Kepulauan Aru.
Komisi payung dibentuk untuk mengawasi gereja-gereja Protestan di Hindia Belanda.
sip kawan nih sejarah perjuangan pahlawan yang tak blh dilupakan
BalasHapus@ TOMO : bener bgt Mas...makasih udh ikut Melestarikan....
BalasHapus